Backlink itu modelnya seperti endorse. Setiap tautan yang tersedia dapat berikan “vote” reputasi ke mesin pencarian. Ini pertanda bahwa suatu konten berkualitas, kredibel, dan berguna.
Dengan kata lain, makin lama cek backlink domain banyak tautan yang mengarah ke website-mu, ranking di mesin pencari pun dapat makin lama tinggi. Semakin gampang pula pengguna internet untuk menemukan website-mu. Jadi, makin lama banyak pengunjung yang mampir.
Praktik backlink ini bukan barang baru. Bahkan ini adalah fondasi awal dari algoritma Google—yang dikenal bersama PageRank.
Meski sejalan berjalannya waktu Google berkelanjutan jalankan pergantian algoritma, backlink senantiasa jadi tidak benar satu anak kesayangannya.
5 Contoh Backlink Berkualitas
Mungkin kamu tetap berpikir, “Wah, kecuali cuma memperbanyak tautan, gampang dong? Spam links aja sekalian.”
Sayangnya, tidak semudah itu! Algoritma mesin pencarian tidak bodoh.
Ia bisa menilai mana yang bagus, mana yang okelah, dan mana yang sampah. Kalau rela diumpamakan, satu tautan berkualitas jauh lebih baik dibanding 100 tautan ala kadarnya.
Jadi, kecuali rela rankingnya bagus, backlinks-nya pun harus berkualitas.
Bagaimana langkah carinya? Tenang, Bitlabs rangkumkan umpama backlink berkualitas lewat kriteria-kriteria tersebut ini:
1. Backlink berkualitas berasal dari situs terpercaya dan resmi
Mana yang membuat nyenengin: kamu bisa backlink dari situs universitas/perusahaan teknologi ternama atau dari situs orang yang tidak kamu kenal?
Jelas jawaban yang pertama, kan?
Google pun miliki perlakuan yang sama. Konsep ini dikenal bersama makna “domain authority”. Semakin terpercaya dan berkualitas situsnya, imbasnya ke situs yang diberi backlink pun makin lama yahud~
Tautan type ini jelas cukup ada problem untuk didapat, namun tidak mustahil. Kamu bisa tetap menambah mutu kontenmu agar suatu waktu berpotensi untuk dilirik.
Yakinlah, sekali dikutip, traffic organik yang mengarah ke web-mu bisa meningkat signifikan. Traffic ini pun nantinya dapat menunjang menambah ranking websitemu.
2. Kata kunci masuk terhitung ke anchor text tautan
Menaruh link pun tidak bisa asal pasang. Anchor text atau kata-kata yang dijadikan link ternyata terhitung miliki nilai. Lebih-lebih kecuali anchor text-nya merupakan kata kunci yang kamu target.
Contohnya: kamu membawa dampak artikel bersama kata kunci utama “belajar digital marketing”. Kemudian situs tenar mengutip tulisanmu dan frasa “dasar belajar digital marketing” di artikel mereka dijadikan tautan ke web-mu. Jelas, kan?
Nah, tersedia tapinya, nih. Hati-hati bersama anchor text ini, jangan benar-benar terang-terangan mengejar ranking. Mengapa? Sebab Google miliki algoritma Google Penguin yang tugasnya memfilter backlinks yang miliki anchor text mirip persis.
Baca juga: Anchor Text, Trik Simpel untuk Maksimalkan SEO Websitemu
3. Topik saling berkaitan
Google menilai suatu backlink berkualitas ketika situs itu masih tersedia dalam satu topik yang sama.
Bayangkan, kamu miliki situs tentang perikanan, namun lantas memperoleh backlink dari situs komunitas sepeda. Apakah boleh?
Ya boleh-boleh saja, namun mesin pencari dapat berikan nilai lebih rendah dibandingkan kecuali lamanmu dikutip oleh situs yang fokus membahas pakan ternak.
4. Tautan dalam bentuk “dofollow”
Kriteria ini terhitung tehnis namun tidak boleh kamu abaikan. Kenapa?
Soalnya Google dan mesin pencarian lain meniadakan backlinks yang miliki embel-embel “nofollow” di dalamnya. Jadi, kecuali kamu bisa backlink yang bentuknya begini, jelas tidak dapat tersedia pengaruhnya ke ranking websitemu.
Nah loh! Repot, dong?
Tenang, untungnya biasanya links yang tersedia di tulisan masuk ke tautan bertipe “dofollow”.
Terlebih, links “nofollow” benar-benar gampang diidentifikasi. Pokoknya sekali lirik tentu kamu langsung bisa menilai, “Ah, nggak penting, nih.”
Tautan ini biasanya tersedia di kolom komentar blog, press release, dan iklan berbayar. Gampang, kan? Kamu tak harus mengejar-ngejar backlinks macam itu.
5. Tautan yang dikasih pertama kali
Ceritanya kamu bisa backlink dari situs A yang rankingnya bagus. Selamat!
Eh, kok situs yang mirip ulang ngasih tautan sepekan kemudian? Eh, kok sebulan lantas ngasih lagi?
Meskipun tidak masalah, namun “nilai” dari backlink ke dua dan sesudah itu tidak dapat sehebat tautan pertama.
Mending bisa 10 link dari situs bermacam-macam, daripada memperoleh 10 tautan dari satu situs saja.
Comentarios